REPLIKASI
VIRUS RNA
Dalam
virus RNA, peraturan transkripsi ini umumnya tidak serumit DNA virus. Secara
khusus, sementara pemisahan ke awal gen yang ditranskripsi sebelum replikasi
asam nukleat virus, dan akhir gen sesudahnya, hampir tidak begitu jelas. Di
kebanyakan keluarga virus dengan positif-rasa, tunggal RNA genom, yang melayani
secara langsung sebagai utusan, transkripsi diperlukan hanya untuk membuat
untai negatif yang diperlukan untuk replikasi RNA. Namun, mekanisme lain
peraturan diperlukan untuk virus dengan genom RNA negatif-sense nonsegmented.
Dalam sel-sel yang terinfeksi oleh virus ini, setelah nukleokapsid-sebuah
dilepaskan ke dalam sitoplasma, RNA polimerase memulai transkripsi dari 3'
akhir genom (Zulaichah, 2009).
Genom (kumpulan gen) virus
dapat berupa DNA maupun RNA, yaitu mungkin terdiri dari DNA untai-ganda, DNA
untai tunggal, RNA untai-ganda atau RNA untai-tunggal tergantung dari tipe
virusnya. Jika bahan genetik virus berupa DNA, maka mekanisme perbanyakan diri
terjadi melalui proses replikasi.
Terdapat tiga tipe
genom RNA untai tunggal (ssRNA = single stranded RNA) yaitu kelas (IV, kelas V
dan kelas VI) :
1.
Genom dari virus kelas IV dapat langsung
bertindak sebagai mRNA sehingga bisa ditranslasi secepatnya menjadi protein.
2.
Genom dari virus kelas V bertindak
sebagai cekatan (template) untuk sintesis mRNA. Senom RNA ditranskripsi menjadi
sebuah untai RNA-komlementer yang berfungsi sebagai mRNA dan juga sebagai bahan
cetakan untuk mensintesis salinan tambahan dari RNA genom.
3.
Genum dari virus kelas VI (jenis
retrovirus) mencetak DNA dari RNA, peristiwa ini memerlukan enzim transcriptase balik (reverse transcriptase).
DNA yang baru dibentuk kemudian berintegrasi sebagai provirus ke dalam kromosom
di dalam nukleus sel hewan. RNA polymerase inang metranskripsi DNA virus
menjadi molekul RNA, yang dapat berfungsi sebagai mRNA untuk sintesis protein
virus maupun sebagai genom untuk partikel virus baru yang dilepaskan dari sel
(Adiapsari, 2011).
Meskipun bukan mahluk hidup, virus
memiliki struktur genetika dasar yang memungkinkannya aktif secara biologis.
Tetapi virus tidak memiliki kemampuan bereproduksi seperti bakteri, organisma
hidup berukuran sangat kecil, yang bisa menginfeksi manusia, dapat memperbanyak
diri dengan DNA-nya sendiri. John Connor, ahli virus di Universitas Boston,
Massachusetts, menjelaskan bahwa untuk dapat berkembang biak dan menjadi
penyakit yang mengancam kesehatan, virus terlebih dulu harus “membajak” mesin
genetik sebuah sel mahluk hidup.
Connor dan timnya meneliti ribuan
senyawa kimia untuk mencari senyawa-senyawa yang memperlihatkan aktivitas
antivirus yang kuat. Mereka mengidentifikasi beberapa molekul kecil yang
mempengaruhi perkembangbiakan sejumlah patogen yang dikenal sebagai virus-virus
NNS, yang menyebabkan infeksi maut Marburg dan Ebola, selain campak dan
gondongan. Begitu menyerang sel inang, virus-virus NNS itu menggunakan molekul
gen mereka sendiri (dikenal sebagai RNA) untuk membajak DNA sel inang dan
memaksanya untuk memperbanyak virus tersebut. Senyawa paling efektif yang
ditemukan para peneliti Boston tersebut menghentikan proses perbanyakan itu,
setidaknya pada eksperimen kultur-sel, dengan membatasi produksi RNA
virus-virus tersebut.Senyawa-senyawa itu tidak menghambat semua virus, termasuk
pada virus penyebab AIDS (HIV), karena perbedaan dalam cara virus patogen itu
memasuki dan menduduki sel-sel (Connor, 2013).
Replikasi virus terdiri dari 6 tahap
: (1) Penempelan (attachment, adsorbsi). Pada tahap ini, receptor-binding
protein virus berikatan secara spesifik dengan receptor pada permukaan sel
inang. (2) Penetrasi (internalisasi). Ada 3 jenis mekanisme untuk penetrasi :
fusi, endosito-is (viropexis), dan translokasi. (3) Uncoating. Asam nukleat
virus terpisah dari coat proteinnya. (4) Biosintesa. Tahap ini terdiri dari
produksi protein-protein struktural virus dan enzim-enzim serta replikasi genom
virus.
Pada umumnya proses biosintesa ini
dimulai dengan pembuatan mRNA, kecuali pada virus dsRNA dan +sRNA (sebab
genomnya sendiri sudah berfungsi sebagai mRNA) serta retrovirus (virus RNA yang
memiliki enzim reverse transcriptase yang segera akan mentranskripsi genom
virus membuat cDNA yang akan terintegrasi ke dalam kromoms inang). Untuk
pembuatan mRNA ini, virus DNA menggunakan DNA polymerase inang, sedangkan virus
single stranded-RNA menggunakan RNA-dependent RNA polymerase yang dibawanya
sendiri. Messenger RNA ini akan ditranslasi untuk membuat protein-protein struktural
dan enzim-enzim yang diperlukan oleh virus. Replikasi virus RNA terjadi di
sitoplasma (kecuali retrovirus) dengan menggunakan DNA polymerase inang. (5)
Maturasi (assembly). Diawali dengan perakitan protein kapsid yang diikuti
dengan packaging genom virus. (6) Pelepasan (release). Virus yang ber-envelop
lepas melalui budding (membran plasma sel inang membentuk ebvelop virus),
sedangkan virus yang tidak ber-envelop lepas melalui ruptur membran plasma sel
inang (sel inang mati).
Virus RNA yang biasa menyebabkan
kanker hanyalah famili Retroviridae (membuat cDNA yang kemudian masuk ke dalam
nukleus dan berintegrasi ke dalam kromosom), sedangkan virus RNA yang lainnya
hanya berada di sitoplasma sel inang (Lucianus, 2009).
Virus RNA menyusun 70%
dari total virus dan morfologi bervariasi. Karena laju kesalahan replikasi RNA
relatif tinggi, maka virus RNA memiliki laju mutasi lebih tinggi dibandingkan
virus DNA. Pita RNA dapat tunggal (ss) atau ganda (ds). Genom terdapat dalam
satu fragmen RNA atau terdistribusi dalam multi fragmen RNA. Pita RNA tunggal
dapat berupa pita sense (+), yaitu pita RNA yang juga berperan sebagai mRNA
atau pita antisense (-), yaitu pita RNA yang tidak berperan sebagai mRNA. Virus
ssRNA(+) dapat langsung bereplikasi dan tertranslasi setelah menginfeksi,
sedangkan virus ssRNA(-) tidak dapat langsung bereplikasi maupun ditranslasi.
Anggota
famili reovirus merupakan virus dsRNA. Genom terfragmentasi menjadi 10—12
fragmen. Genom mengkode 3 enzim replikasi RNA, 3 protein kapsid, dan beberapa
protein struktural. Hanya pita sense yang terlepas setelah menginfeksi sel
inang untuk memulai replikasi.
Genom
retrovirus terdiri atas 2 molekul identik ssRNA(+) (7—11 kb). Kedua ssRNA
diikat secara nonkovalen. Retrovirus memiliki 2 protein amplop, 4—6 protein
core nonglikosilat, dan 3 protein fungsional (transkriptase-balik, integrase,
dan protease). Transkriptase-balik
berperan dalam menyintesis pasangan komplemen ssRNA, sehingga menjadi DNA
proviral sirkuler. Integrase berperan dalam menginsersi DNA proviral ke DNA sel
inang. Protease berperan dalam pematangan protein struktural hasil ekspresi.
Setelah matang protein struktural akan terasembling menjadi virion lengkap
(Winarno, 2009).
Contoh
penyakit yang disebabkan oleh virus RNA adalah AIDS/HIV. AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah suatu
penyakit yang menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS disebabkan
oleh masuknya virus yang bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus) ke dalam
tubuh manusia. HIV dengan cepat akan melumpuhkan sistem kekebalan manusia.
Setelah sistem kekebalan tubuh lumpuh, seseorang penderita AIDS biasanya akan
meninggal karena suatu penyakit (disebut penyakit sekunder) yang biasanya akan
dapat dibasmi oleh tubuh seandainya sistem kekebalan itu masih baik
(Pelczar dkk 2010).
Contoh
replikasi virus AI :
REFERENSI
Adiapsari, Himawati. 2011. Reproduksi Bahan Genetik
Jenis RNA (Tinajauan Reproduksi Genom Pada Virus RNA). Mojoagung.
Connor, John. 2013. Senyawa Kimia untuk Hentikan
Pertumbuhan Virus Ebola. Universitas Boston, Amerika Serikat.
Lucianus, Johan. 2009. Introduksi Genetika Molwkular
Virus. Bagian Mikrobiologi. Fakultas Kedokteran, UK. Maranatha. Bandung.
Pelczar, Michael, J. dan Chan, E, C, S., 2010.
Dasar-Dasar Mikrobiologi 1. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Winarno, 2009. Analisis Model Dinamika Virus Dalam
Sel Tubuh. Universitas Negeri Semarang. Semarang.
Zulaichah, S. 2009. Skrining Inhibitor RNA Helikase
Virus Japanese encephalitis dari Aktinomisetes. Skirpsi Program S1. Sekolah
Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi. Bogor.
REPLIKASI VIRUS RNA
Paper
diajukan untuk memenuhi tugas-tugas
Mikrobiologi II
OLEH :
YANDI SYAH PUTRA (1102101010040)
RINI ASBI (1102101010042)
CUT SHAVRINA DEVINTA FAUZI
(1102101010043)
SISMELI WIDIYA SARI SELIAN
(1102101010044)
DIAH HESTIASY TANISYAH
(1102101010048)
RAHAYU ZALWIS (1102101010052)
ZULKARNAIN (1102101010054)
KELAS B
PENDIDIKAN
KEDOKTERAN HEWAN
FAKULTAS
KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS
SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar