Tugas Paper Genetika
ALEL DOMINAN DAN ALEL
RESESIF
Oleh,
Cut Shavrina Devinta
Fauzi
NIM.
1102101010043
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2011
Alel
Dominan dan Alel Resesif
Istilah alel diperkenalkan oleh
W.Bateson dan E.R.Saunders pada tahun 1902. Alel berasal dari bahasa latin allelon
yang berarti bentuk lain. Alel disebut juga sebagai versi alternatif gen yang
menjelaskan adanya variasi pada pewarisan suatu sifat. Pada
individu, pasangan alel menentukan genotipe dari individu yang bersangkutan.
Alel merupakan sepasang gen yang
terletak pada lokus (tempat) yang sama pada kromosom yang homolog (berpasangan),
yang bertugas membawa suatu sifat/ karakter. Tidak semua gen memiliki dua alel,
ada gen yang memiliki lebih dari dua alel yang disebut beralel banyak (aleln
ganda), ex : gen yang mengatur protein darah.
·
Homozigot merupakan individu
yang kromosom-kromosomnya memiliki gen-gen identik dari sepasang atau suatu
seri alel. Individu homozigot hanya membentuk satu macam gamet saja. Misalnya
individu homozigot BB hanya membentuk gamet B saja, dan karena itu
individu homozigot selalu berkembang biak secara murni.
·
Heterozigot merupakan individu
yang kromosom-kromosomnya memiliki gen-gen berlainan dari sepasang atau suatu
seri alel tertentu. Misalnya individu dengan genotip Aa, Bb, AaBb adalah
heterozigot. Individu heterozigot membentuk lebih dari satu macam gamet.
Contohnya individu Aa membentuk gamet-gamet A dan a.
Misalnya gen A berperan untuk
menumbuhkan karakter pigmentasi kulit secara normal. Karena suatu hal, gen A
mengalami mutasi sehingga tidak mampu menimbulkan pigmentasi kulit secara
normal (menjadi gen a). Gen a menimbulkan karakter albinisme (tidak terbentuk melanin
= albino). Gen a menimbulkan karakter resesif, yang berarti ekspresi gen a
ditutupi (tidak memiliki efek yang jelas pada penampakan organisme) bila
bersama-sama dengan gen A. Sebaliknya gen A (dapat membentuk melanin) disebut
dominan terhadap gen a karena gen A diekspresikan sepenuhnya pada penampakan
fisik organisme.
A. Alel
Dominan
Alel dominan atau
Homozygote dominan adalah alel yang sifatnya selalu muncul dalam organisme bila
alel tersebut ada. Alel domian dinyatakan dalam huruf kapital, contoh nya TT,
AA, BB.
1.
Pewarisan Alel Dominan
Individu
penderita biasanya memiliki genotipe heterozigot.
a.
Akondroplasia
Akondroplasia
disebabkan oleh tidak terbentuknya komponen tulang rawan pada kerangka tubuh
secara benar. Individu akondroplasia dewasa mempunyai kaki dan lengan yang
tidak normal (pendek) dengan tinggi tubuh kurang dari 1,2 meter. Individu
penderita akondroplasia mempunyai genotipe KK atau Kk. Sedangkan individu
normal bergenotipe homozigot resesif (kk).
b.
Brakidaktili
Brakidaktili
adalah suatu kelainan yang dicirikan dengan jari tangan atau kaki yang memendek
karena memendeknya ruas – ruas tulang jari. Penderita brakidaktili memiliki gen
dalam keadaan heterozigot (Bb). Individu yang memiliki gen dalam keadaan
homozigot dominan (BB) menyebabkan kematian pada masa embrio, sedangkan dalam
keadaan heterozigot hanya mempunyai dua ruas jari , karena ruas jari yang
tengah sangat pendek dan tumbuh menyatu dengan ruas jari lain. Individu dengan
gen homozigot resesif (bb) merupakan individu normal.
c.
Huntington
Huntington merupakan suatu penyakit karena terjadi
degenerasi sistem saraf yang cepat dan tidak dapat balik. Penderita
menggelengkan kepala pada satu arah. Huntington disebabkan oleh alel dominan
(H). Oleh karena itu, dengan satu alel H saja semua individu yang heterozigot
akan mendapatkan Huntington. Individu normal mempunyai alel resesif (hh).
B. Alel
Resesif
Alel resesif atau
Homozygote resesif adalah alel yang tertutupi apabuila terdapat alel dominan.
Suatu sifat dari elel resesif akan muncul apa bila tidak ada alel dominan. Alel
resesifmdinyatakan dalam huruf kecil seperti tt, aa, bb.
2.
Pewarisan Alel Resesif
Alel yang
menyebabkan kelainan genetik, mengkode protein yang tidak berfungsi atau tidak
mengkode protein sama sekali. Pada kelainan yang bersifat resesif, heterozigot
dikatakan normal dalam fenotipnya karena salah satu pasangan gen yang “normal”,
dapat menghasilkan jumlah protein khusus yang cukup banyak. Dengan demikian, suatu penyakit yang diwarisi
secara resesif, hanya muncul pada individu yang homozigot atau yang memiliki
alel homozigot resesif.
a.
Anemia sel sabit
Penyakit
anemia sel sabit disebabkan oleh substitusi suatu asam amino tunggal dalam
protein hemoglobin berisi sel sel darah merah. Ketika kandungan oksigen darah
individu yang diserang, dalam keadaan rendah (misalnya pada saat berada
ditempat yang tinggi atau pada wktu mengalami ketegangan fisik), hemoglobin sel
sabit akan mengubah bentuk sel – sel darah merah menjadi bentuk sabit.
b.
Albino
Kata
albino berasal dari albus yang berarti putih. Kelainan terjadi
karena tubuh tidak mampu membentuk enzim yang diperlukan untuk merubah asam
amino tirosin menjadi beta-3,4-dihidroksipheylalanin untuk selanjutnya diubah
menjadi pigmen melanin. Pembentukan enzim yang mengubah tirosin menjadi
melanin, ditentukan oleh gen dominan A, sehingga orang normal mempunyai
genotipe AA atau Aa, dan albino aa
c.
Thalassemia
Thalassemia
merupakan kelainan genetik yang ditandai dengan berkurangnya atau tidak sama
sekali sintesa rantai hemoglobin, sehingga hanya mempunyai kemampuan sedikit
untuk mengikat oksigen. Pada thalassemia dimana eritrosit mempunyai gambaran :
microcytic (kecil), leptocytic (lonjong) dan polycythemic (banyak), bercampur
baur membentuk apa yang disebut “target cell”.
d.
Buta Warna
Penderita tidak
dapat membedakan warna hijau dan merah , atau semua warna. Individu yang buta
terhadap warna hijau (tipe deutan) dan merah (tipe protan) dikarenakan individu
tersebut tidak mempunyai reseptor yang dapat mendeteksi cahaya pada panjang
gelombang hijau atau merah. Buta warna merupakan penyakit yang disebabkan oleh
gen resesif c (color blind) yang terdapat pada kromosom X. Perempuan normal
mempunyai genotip homozigotik dominan CC dan heterozigotik Cc, sedangkan yang
buta warna adalah homozigotik resesif cc. Laki – laki hanya mempunyai sebuah
kromosom-X, sehingga hanya dapat normal XY atau buta warna XcY.
Jika
sebuah fenotipe tertentu berasosia denga sebuah alel (a) hanya jika alel
alternatifnya (A) tidak ada dalam genotipe, alel a disebut dengan resesif.
Fenotipe yang diberikan oleh alel dominan A dapat teramati pada heterozygot.
Contoh
yaitu pigmentasi yang merupakan suatu sifat resesif abnormal yang disebut
“Albinisme”. Dengan menggunakan A dan a untuk melambangkan alel dominan
(penghasil pigmen) dan alel resesif (albino). Kita dapat secara berurutan
ketiga genotipe dan kedua fenotipe yang mungkin dihasilkan dalam sebuah tabel
tersebut.
Genotipe
|
Fenotipe
|
AA (dominan
homozygot)
|
Berpigmen
|
Aa (heterozygotik)
|
Berpigmen
|
Aa (resesif
homozygotik)
|
Albino (tidak
berpigmen)
|
C.
Carrier (Pembawa)
Alel-alel
resesif (seperti alel bagi labinisme) sangat membahayakan bagi
individu-individu yang memiliki kedua alel itu sekaligus (genotipe dan
fenotipe). Suatu heterozygot bisa tampak sama normalnya dengan genotipe
dominanhomozygot. Suatu individu heterozygot yang memiliki alel resesif
berbahaya yang tidak muncul secara fenotipe karena tertutupi oleh alel dominan
normal disebut sebagai pembawa (carrier). Kebanyakan alel berbahaya yang ada
dalam populasi ditemukan pada individu-individu pembawa.
gak bingo
BalasHapus