Sabtu, 15 Juni 2013

BENZODIAZEPINE MEDIUM ACTING



Premedikasi adalah pemberian obat sebelum tindakan anestesia. Tujuannya adalah untuk memperlancar induksi anestesia, mengurangi sekresi kelenjar ludah dan bronkus, mengurangi mual muntah pasca-bedah, mengurangi isi cairan lambung, mengurangi refleks yang membahayakan. Pemberian obat premedikasi bisa diberikan secara oral (mulut) maupun intravena (melalui vena).
Obat-obat yang sering digunakan dalam premedikasi adalah obat antikolinergik, obat sedatif (penenang) dan obat analgetik narkotik (penghilang nyeri).
OBAT–OBAT PREMEDIKASI
      Atropin
      Diazepam
      Midazolom
      Meperidin HCl (Pethidin HCl)
      Droperidol

Atropin

Atropin merupakan obat jenis antikolinergik. Pemberian obat antikolinergik ini bertujuan untuk mengurangi sekresi (pengeluaran) kelenjar seperti salivar (air ludah), kelenjar saluran cerna, kelenjar saluran nafas, mencegah turunnya nadi, mengurangi pergerakan usus, mencegah spasme (kaku) pada laring dan bronkus.

Mekanisme kerja atropin

Hewan yang tidak diberi atropine sebelum pembiusan akan mengalami atelektasis pada stadium anastesia.  Atelektasis adalah pengkerutan sebagian atau seluruh paru-paru akibat penyumbatan saluran udara (bronkus maupun bronkiolus) atau akibat pernafasan yang sangat dangkal.
Hal ini terjadi karena eter meningkatkan sekresi bronkus dan juga menyebabkan volume tidal pernafasan mengalami depresi dan akhirnya mengalami paralisis diafragma. Sebaliknya, Pemberian atropin menghalangi bahaya pembentukan mukosa sehingga mengurangi timbulnya atelektasis.
Adapun alasan pemberian eter lebih cepat bereaksi pada hewan dengan premedikasi atropin karena atropin mengeringkan sekresi mukosa alveolar dan dengan demikian memudahkan penyerapan obat bius.
Dosis
      Dosis 1 mg intra vena, dapat diulang dalam 3-5 menit sampai dosis total 0,03 - 0,04 mg/kg BB
      Dosis untuk bradikardi 0,5 mg intra vena, dapat diulang setiap 3-5 menit maksimal 3 mg/kg BB

Indikasi atropin
      Meringankan  gejala gangguan pada gastrointestinal yang ditandai dengan  spasme otot polos (antispasmodic)
      Mydriasis pada mata
      Premedikasi untuk mengeringkan sekret bronchus dan saliva yang bertambah pada intubasi dan anestesia inhalasi
      Mengembalikan  bradikardi yang berlebihan

Efek samping
      Antimuscarinik termasuk kontipasi
      Transient bradycardia (diikuti  dengan takikardi, palpitasi, dan aritmia)
      Penurunan sekret bronkial
      Retensi urin
      Dilatasi pupil dengan kehilangan akomodasi, fotophobia, mulut kering
      Mual, muntah dan pusing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar