Premedikasi adalah pemberian obat sebelum tindakan
anestesia. Tujuannya adalah untuk memperlancar induksi anestesia, mengurangi
sekresi kelenjar ludah dan bronkus, mengurangi mual muntah pasca-bedah,
mengurangi isi cairan lambung, mengurangi refleks yang membahayakan.
Pemberian
obat premedikasi bisa diberikan secara oral (mulut) maupun intravena (melalui
vena).
Obat-obat yang sering
digunakan dalam premedikasi adalah obat antikolinergik, obat sedatif (penenang)
dan obat analgetik narkotik (penghilang nyeri).
OBAT–OBAT PREMEDIKASI
• Atropin
• Diazepam
• Midazolom
• Meperidin
HCl (Pethidin HCl)
• Droperidol
Atropin
Atropin merupakan obat
jenis antikolinergik. Pemberian obat antikolinergik ini bertujuan untuk
mengurangi sekresi (pengeluaran) kelenjar seperti salivar (air ludah), kelenjar
saluran cerna, kelenjar saluran nafas, mencegah turunnya nadi, mengurangi
pergerakan usus, mencegah spasme (kaku) pada laring dan bronkus.
Mekanisme
kerja atropin
Hewan yang tidak diberi
atropine sebelum pembiusan akan mengalami atelektasis pada stadium
anastesia. Atelektasis adalah pengkerutan sebagian atau seluruh paru-paru
akibat penyumbatan saluran udara (bronkus maupun bronkiolus) atau akibat
pernafasan yang sangat dangkal.
Hal ini terjadi karena
eter meningkatkan sekresi bronkus dan juga menyebabkan volume tidal pernafasan
mengalami depresi dan akhirnya mengalami paralisis diafragma. Sebaliknya,
Pemberian atropin menghalangi bahaya pembentukan mukosa sehingga mengurangi
timbulnya atelektasis.
Adapun alasan pemberian
eter lebih cepat bereaksi pada hewan dengan premedikasi atropin karena atropin
mengeringkan sekresi mukosa alveolar dan dengan demikian memudahkan penyerapan
obat bius.
Dosis
• Dosis
1 mg intra vena, dapat diulang dalam 3-5 menit sampai dosis total 0,03 - 0,04
mg/kg BB
• Dosis
untuk bradikardi 0,5 mg intra vena, dapat diulang setiap 3-5 menit maksimal 3
mg/kg BB
Indikasi
atropin
• Meringankan
gejala gangguan pada gastrointestinal yang ditandai dengan spasme otot
polos (antispasmodic)
• Mydriasis
pada mata
• Premedikasi
untuk mengeringkan sekret bronchus dan saliva yang bertambah pada intubasi dan
anestesia inhalasi
• Mengembalikan
bradikardi yang berlebihan
Efek
samping
• Antimuscarinik
termasuk kontipasi
• Transient
bradycardia (diikuti dengan takikardi, palpitasi, dan aritmia)
• Penurunan
sekret bronkial
• Retensi
urin
• Dilatasi
pupil dengan kehilangan akomodasi, fotophobia, mulut kering
• Mual,
muntah dan pusing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar